Kereta Api Terakhir singgah di SDN 2 Margacinta.
Kereta Api Terakhir adalah sebuah judul film Perjuangan Indonesia yang dirilis tahun 1981.
Film
Kereta terakhir ini menceritakan Sebuah kisah dengan latar belakang
gagalnya Perjanjian Linggarjati, yang tentu didekati dengan sikap
romantik, baik terhadap kepahlawanan, maupun kisah cinta di baliknya.
Markas Besar tentara di Yogya memutuskan untuk menarik semua kereta api
yang ada ke Yogya. Alat angkut ini penting untuk transportasi. Untuk itu
ditugaskan Letnan Sudadi, Letnan Firman, dan Sersan Tobing untuk
mengawal semua kereta yang akan diberangkatkan dari stasiun Purwokerto,
dengan kerja sama Kol. Gatot Subroto. Sudadi mengawal kereta yang
pertama, Firman dan Tobing mengawal kereta terakhir. Perjalanan kereta
terakhir yang penuh hambatan ini yang jadi pokok cerita: pengungsi yang
memadati kereta, serangan-serangan Belanda, dll. Diutarakan juga
kepahlawanan para pegawai kereta api, terutama kondektur Bronto. Dan
diselipkan kisah cinta antara Firman dan dua Retno yang ternyata
merupakan gadis kembar
Film
Kereta Api Terakhir untuk pertama kalinya diputar di SDN 2 Margacinta.
Ruangan kelas yang sempit dan penuh dengan mejapun disulap menjadi ruang
bioskop sederhana. Pemutaran film ini bertujuan menambah wawasan siswa
mengenai beratnya perjuangan para pahlawan Negara Republik Indonesia
demi memperjuangakan "KEMERDEKAAN". Merdeka dari segala jenih penjajahan
negara lain.
Wali Kelas 6 Ati Sumiati, S.Pd.I menuturkan, bahwa
setelah para siswa menyaksikan film dokumenter perjuangan merebut
kemerdekaan Negara Indonesia mampu mengetuk hati dan lebih menghargai
jasa-jasa para pahlawan.
0 komentar:
Post a Comment