Thursday, 28 July 2016

Akibat Hujan deras yang mengguyur kamis malam 27 Juli 2016 aliran sungai Cijulang di Dusun Cidawung Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran mengalami peningkatan volume air.
Akibat penambahan volume air, pesawahan warga yang notabennya siap untuk dipanen terendam. Menurut “Emis Bisri” salah seorang warga bahwa banjir seperti ini memang sering terjadi terutama ketika curah hujan cukup tinggi.
Emis juga menambahkan bahwa dirinya sulit untuk mencapai sawah miliknya yang terendam diakibatkan aliran air yang sangat deras.
Meskipun air sempat mencapai jalanan, namun kegiatan Belajar Mengajar di SDN 2 Margacinta tetap berjalan. hal ini berbanding kebalikan dengan tahun kemarin yang ketika debit sungi Citamiang mengalami kenaikan para siswa tidak dapat sekolah. Namun setelah pembangunan Jembatan Citamian yang kurang lebih menghabiskan anggaran daerah Kabupaten Pangandaran Rp. 2miliyar kini masyarakat dan siswa tidak risau karena jembatan sudah kokoh.

Sumber: http://sdn2margacinta.sch.id/aliran-sungai-cijulang-meluap-siswa-tetap-pergi-kesekolah/
Kemajauan zaman yang tidak dapat diredam menjadi salah satu bukti bahwa manusia memang tidak pernah ada puasnya terutama untuk berinovasi. Namun kemajuan zaman haruslah menyeluruh pada semua sektor. Bukan hanya dalam bidang teknologi saja.
Banyak hal positif yang dapat diambil dari kemajuan zaman terutama dibidang teknologi. Dulu sekali ketika hendak mengabari saudara yang berada dikota lain kita harus mengirim surat yang kemungkinan sampai kepada penerima dapat 2-7 hari.
Namun dengan kemajuan teknologi seperti sekarang jarak bukan menjadi alasan untuk bersilaturahmi. Mulai dari ditemukannya Telepon, hingga Internet. Kini kita dapat bertatapmuka dengan orang yang kita sayang sekalipun dengan jarak yang sangat jauh. Itulah teknologi.
Perkembangan teknologi sangat berimbas pada dunia pendidikan di Indonesia. Kini semakin banyak alat peraga yang dulunya sederhana kini menjadi terkesan mewah dan menggugah. Ketika dulu alat peraga hanya berbentuk kertas karton, kini sudah ada infocus, dan alat lainnya.
Begitu banyak alat dan teknologi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan belum terlihat imbasnya. Jika diperhatikan dunia pendidikan kita seperti berjalan  ditempat saja.
Kemajuan teknologi hanya dipergunakan untuk kepentingan pribadi saja. Bahkan tidak sedikit penggunaan teknologi malah mengganggu keberhasilan proses belajar mengajar.
Alat/ teknologi yang seharusnya meningkatkan kualitas pembelajaran malah berbalik menyerang dan melemahkan kulaitas pembelajaran. Sungguh ironi memang, namun  hal inilah yang kini sedang terjadi.
Begitu mudah mengakses internet harusnya dapat membuat anak agar lebih mudah mencari reperensi dalam belajar, namun tidak sedikit anak yang memanfaatkan  kemudahan tersebut untuk melihat sesuatu yang tidak pantas.
Ketika seorang anak sudah terkontaminasi bahkan ketergantungan  pada sesuatu, maka sulit untuk kita merubahnya  kembali. Pengawasan dan penggunaan teknologi yang bijak menjadi kuncinya.
Bukan berarti kita menolak akan perubahan, namun penggunaannya saja yang harus tepat sasaran. Peran orangtua sangatlah penting. Karena dari lingkungan keluargalah awalnya karakter, bakat dan minatanak akan terbentuk.

Sumber: http://sdn2margacinta.sch.id/kaitan-erat-antara-perkembangan-teknologi-dan-kualitas-pendidikan/
Pegawai/guru boleh datang kesekolah siang, namun syarat dan ketentuan berlaku.
Itulah sepenggal ungkapan dari Kepala UPT Dikbudpora Kecamatan Cijulang dalam kegiatan Pembinaan pegawai yang diadakan di SDN 1 Kertayasa, Kamis 28 Juli 2016.
Menurut beliau bahwa seorang pegawai terutama guru dalam kurun waktu 1 minggu itu memiliki 37,5 jam mengajar. Sehingga jika dibagi hari epektif dalam 1 minggu, maka 1 hari seorang pegawai memiliki beban kerja selama 6,25 jam mengajar.
Jika Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pukul 07.30 WIB maka ditambah saja dengan 6,25 jam beban kerja. Berarti Kegiatan Belajar dapat diakhiri sekitar pukul 13.30 WIB. Dan itu berlaku setiap hari.
Boleh saja seorang pegawai datang lebih lambat kesekolah, dengan catatan waktu kedatangannya ditambah dengan jumlah beban mengajar yang 6,25 jam/hari. Ketika seorang pegawai/guru datang pukul 10.00 WIB ditambah 6,25 jam , maka dia harus pulang sekitar pukul 16.15 WIB.
Jika setiap harinya  seorang pegawai/guru hanya memenuhi beban kerja 4 jam saja, maka kekurangan jam mengajarnya adalah 2,25 jam. Tinggal dihitung saja dalam kurun waktu 1 minggu dikalikan 2,25 jam ( 2,25 x 6 = 13, 5 ). 13, 5 Jam mengajar itu adalah beban mengajar selama 2 hari. Maka dapat disimpulkan bahwa pegawai/guru tersebut sudah bolos dan tidak masuk kerja selama 2 hari.
Begitulah syarat jika seorang pegawai datang terlalu siang.
Namun sangat disayangkan jika seorang pegawai/guru tidak bisa menjaga profesionalitasnya terlebih lagi mereka mendidik dan mempersiapkan para penerus bangsa.

Sumber: http://sdn2margacinta.sch.id/kepala-uptd-dikbudpora-ini-syarat-pegawai-jika-ingin-datang-siang/
Ketua K3S – Pemimpin itu wajib membina yang dipimpinnya
Menurut ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Cijulang  Kohar Rudiantono, M.Pd salah satu alasan diadakannya pembinaan pegawai di wilayah Kecamatan Cijulang adalah menjalankan salah satu kewajiban sebagai Kepala UPTD Dikbudpora yakni “Kewajiban Pemimpin membina yang dipimpinnya”.
Lebih lanjut beliau menerangkan bahwa dari setiap pegawai dengan pegawai lain haruslah terjalin system komunikasi yang baik. Karena  dalam komunikasi itu terdapat sipat-sipat kekeluargaan yang nantinya mengikat satu sama lain. Dengan komunikasi yang baik pula dapat dijadikan salah satu solusi ketika ada suatu permasalahan.
Permasalahan memang tidak dapat dihindari,namun permasalahan harus dihadapi.

Sumber: http://sdn2margacinta.sch.id/ketua-k3s-ini-kewajiban-seorang-pemimpin/
Kepala UPTD – Guru Harus Berdaya Guna dan Berhasil Guna
Selain disiplin waktu yang harus dikedepankan, Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Cijulang Abdul Rohim,  menambahkan beberapa poin penting mengenai tugas dan kewajiban sebagai pegawai, diantaranya:
  • Pegawai/guru haruslah berdaya guna dan berhasil guna
  • Pegawai harus melaksanakan tugas sesuai dengan TUPOKSI
  • Tepat waktu dalam bekerja
  • Setiap laporan harus sesuai dengan kenyataan dilapangan
  • Pegawai harus masuk kerja dan mentaati jam kerja

Beliau juga memaparkan bahwa sebagai Kepala UPTD juga memiliki tugas yang harus ditaati dan dijalankan:
  • Pengumpulan rencana teknis
  • Pembinaan pegawai
  • Mengevalusi SKP
  • Menjalin komunikasi dengan pengawas, guru dan pegawai
  • Bertanggung jawab kepada kepala dinas
  • Dan lain-lain
Sumber: http://sdn2margacinta.sch.id/kepala-uptd-dikbudpora-guru-harus-berdaya-guna-dan-hasil-guna/



Kertayasa (28/07/2016).
Sebanyak 70 guru TK dan SD Zona 2 di Kecamatan Cijulang mengikuti Pembinaan Pegawai.
Kegiatan pembinaan yang dilaksanakan di SDN 1 Kertayasa ini tergagas berkat Kerjasama antara Kepala UPTD, Pengawas, Penilik, K3S dan PGRI Cabang Cijulang.
Menurut keterangan Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Cijulang Abdul Rohim, S.Pd,MM.Pd pembinaan kepegawaian seperti ini akan dilaksanakan secara merata dan bertahap. Di Kecamatan Cijulang sendiri terbagi menjadi 4 zona.
Untuk zona sendiri terdiri dari beberapa sekolah, diantaranya:
-          SDN 1 Kertayasa
-          SDN 2 Kertayasa
-          SDN 3 Kertayasa
-          SDN 2 Margacinta
-          TK Taruna Asih Margacinta
-          TK Lukmanul Hakim Kertayasa
-          Kelompok Bermain (Kober) As-soleh
Pembinaan yang dilaksanakan hari Kamis 28 Juli 2016 itu lebih menitik beratkan kepada disiplin pegawai. Menurut pemaparan Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Cijulang bahwa disiplin pegawai adalah hal  yang terpenting yang harus pertama kali. Bagaimana siswanya mau berhasil jika gurunya saja belum disiplin.


Sumber: http://sdn2margacinta.sch.id/guru-tksd-ikuti-pembinaan-pegawai/