Assalamu’alaikum
wr.w
Yang
terhormat sekuruh dewan juri serta teman-teman seperjuangan yang saya
bangggakan.
Marilah
kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Alloh SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia-NYA sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang mulia ini.
Shalawat
teriring salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepangkuan Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah ke zaman
Islamiyah, dari zaman bertelapak kaki ke zaman menaiki kawasaki, dari zaman
menaiki unta ke zaman menaiki kijang Inova
Pada
kesempatan ini saya akan menyampaiakan pidato dengan tema “Kejujuran”.
Hadiri yang berbahagia
Jujur
merupakan kata yang indah untuk didengar, namu sulit untuk mengaplikasikannya
dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap orang mengerti akan maknanya namun
sangat banyak yang masih mengabaikannya.
Kejujuran
merupakan bukti yang menentukan kadar keimanan dalam diri sesorang. Kejujuran
pula yang menjadi nilai harga diri kita. Seseorangan akan menghargai kejujuran
kita ketika kita melakukan sebuah kejujuran
dan sebaliknya seseorang akan merendahkan bahkan menghina kita ketika
kita mencoreng nilai-nilai kejujuran.
Hadirin yang dirahmati
Alloh SWT
Orang
yang mengaku dirinya seorang mukmin, namun tidak berperilaku jujur, maka
keimannya sedang dihinggapi sebuah penyakit yang dinamakan munafik.
Sebagimana
kita ketahui bahwa orang munafik itu adalah orang yang bermuka dua, apabila
berbicara maka dusta, apabila berjanji selalu ingkar dan apabila dipercaya
khianat.
Hadirin yang berbahagia
Teringat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Malik,
yang menceritakan seorang sahabat mengajukan berbagai pertanyaan kepada
Rosululloh SAW:
“apakah mungkin orang
mukmin itu pelit? Tanya sahabat
Kemudian Rosul
menjawab: “mungkin saja”. Kemudian bertanya lagi,
Apakah mungkin orang
mukmin itu pengecut?
Rosul menjawab:
“mungkin saja”
Dan yang terakhir
sahabat bertanya: “apakah mungkin seorang mukmin itu berbohong?
Rosul menjawab:
“Tidak”.
Hadirin Rohimakumulloh
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari hadits tersebut?
Sangatlah
jelas bahwa hadits tersebut telah mengajarkan kita untuk tidak berbohong,.
Senantiasa menanamkan benih-benih kejujuran sejak dini dan mulai dari hal-hal
yang kecil.
Kejujuran merupakan
pangkal d ari semua perbuatan baik.
Oleh
karena itu Alloh SWT memerintahkan kepada semua orang mukmin untuk berkata
Jujur dalam Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 70:
Artinya: “hai
orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh dan katakanlah perkataan
jujur dan benar”.
Dalam sebuah hadits
dikkatakan:
“tetap berpegangeratlah
dalam kejujuran, maka kamu seakan-akan melihat
kehancuran dalam berpegang teguh pada kejujuran, tapi yakin bahwa
didalam kejujuran terdapat keselamatan”
Hadirin yang berbahagia
Kesimpulan
dari uraian saya tadi, marilah kita senantiasa untuk bersikap jujur dalam
kehidupan sehari-hari. Karena kejujuran menentukan kadar keimanan seorang
mukmin.
Sekian uraian dari
saya, mohon maaf atas segala kekhilafan .
Kalau ada jarum yang
patah
Jangan disimpan didalam
peti
Kalau ada kata yang
salah
Jangan disimpan didalam
hati
Akhirul kalam
wassalamu’alaikum wr.wb
0 komentar:
Post a Comment