Wednesday 7 December 2016


Dipenghujung tahun 2016 ini SD Negeri 2 Margacinta akan adakan Kemah ceria (Kece). Acara perkemahan ini adalah agenda tahun yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya.
Ditahun ini pangkalan SDN 2 Margacinta mengambil tema "KeCe" singkatan dari "Kemah Ceria".
Dalam pelaksanannya nanti, akan diisi dengan berbagai macam kegiatan. Mulai dari perlombaan, pengisian SKU, Pesta/Bazar Siaga, penjelajahan, dan pelantikan Penggalang.
Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari keinginan emerintah Kabupaten Pangandaran yang memilki Moto bahwa #PramukaPangandaraanPramukaHebat. Keinginan Kabupaten Pangandaran ini langsung dibuktikan dengan berhasilnya Kontingen Kwartir Cabang Pangandaran merebut juara 1 Putri ( MTsN 1 Pangandaran ) diajang Lomba Tingkat IV (LT IV) tingkat Jawa Barat tahun 2016. dan posisi ke 5 untuk kategori putra ( MTsS YPK Cijulang).


Kegiatan Kemah Ceria (KeCe) ini masih dalam tahap perencanaan terutama dalam masalah teknis pelaksanaan. Adapun untuk tepat kegiatan menurut informasi akan dilaksanakan dilapangan Volley SDN 2 Margacinta.
Ahdi, S.Pd..,M.Pd selaku Mabigus SDN 2 Margacinta memapparkan meskipun tempat pelaksanaan tidak jauh dari lingkungan sekolah, namun kita akan kondisikan suasana perkemahan seperti pada pelaksanaan Lomba Tingkat (LT). 
Beliau juga mengharapkan dengan diadakanaanya Kemah Ceria (Kece) ini menjadi motivasi para siswa untuk mengembangkan diri dikePramukaan. Terlepas dari itu, Pramuka juga menjadi salah satu  Ekstrakulikuler wajib di Kabupaten Pangandaran selain Seni Budaya dan Agama.

Dimasa modernisasi seperti sekarang ini Peran seorang Pengajar (guru) memiliki peran yang sangat penting. Karena pada dasarnya semua pengetahuan yang dimiliki seseorang didapatkan dari seseorang yang lebih familliar disebut "Guru". Guru sendiri adalah singkatan dari "digugu dan Ditiru".
"Digugur" artinya adalah dipatahui. Dalam artian semua perintah Guru itu harus dijalankan dengan catatan perintah tersebut tidak menyalahi aturan ataupun norma-norma tertentu.
"Ditiru" dalam hal ini ditiru perilakunya. Guru adalah manusia yang pastinya pernah dan sering berbuat kesalahan. Ditiru disini adalah mencontoh perilaku guru yang baik dan meninggalkan perilaku yang tidak pantas untuk ditiru.

Melihat zaman sekarang dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat mendorong guru harus lebih kreatif, aktif dan inovatif dalam setiap pembelajarannya. Karena kualitas hasil belajar dapat dilihat dari bagaimana proses mengajarnya. Yang dibutuhkan oleh peserta didik adalah Kualitas bukan hanya kuantitas pembelajaran saja. Dengan begitu banyak alat peraga tidak menjamin keberhasilan suatu pembelajaran jika tidak didukung oleh sumber daya atu keinginan dari pendiik tersebut.

Mungkin masih terlalu jauh ketika kita bicara mengenai kualitas hasil belajar jika kita saja belum paham benar mengenai "Belajar, dan pembelajaran". Bagaimana kita bisa mengajar kalau diri kita sendiri belum mampu/paham akan suatu ilmu yang harus dikuasai.

Menurut (M. Ngalim P, 1997:85) belajar adalah perubahan dalam tingkah laku  yaitu proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.
Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.
Sedangkan Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.


Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Hal ini didasarkan berbagai pendapat tentang makna tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.
Magner (1962) mendefinisikan tujuan  pembelajaran sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh  peserta didik sesuaikompetensi. Sedangkan  Dejnozka dan Kavel (1981) mendefinisikan tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan spefisik  yang dinyatakan dalam bentuk perilaku yang diwujudkan dalam bentuk tulisan  yangmenggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Pengertian lain menyebutkan bahwa, tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik pada akhir priode pembelajaran (Slavin, 1994). Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.


Untuk sampai ketujuan pembelajaran, maka diperlukanlah suatu cara atau metode yang tepat. Dengan cara/metode yang tepat, maka akan meningkatkan kualitas hasil belajar.
Tidak semua pembelajarn cocok dengan 1 metode pelajaran, ada kalanya kita harus mengganti mmetode ataupun mengkolaborasikan metode 1 dengan metode lain. Adapun beberapa metode pembelajaran, sebagai berikut:
1. Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
2. Metode diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
3. Metode demontrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
4. Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya
5. Metode resitasi ( Recitation method )
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri
6. Metode percobaan ( Experimental method )
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000)
Metode percobaan adalah suatu metode mengajar yang menggunakan tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali. Misalnya di Laboratorium.
7. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan
8. Metode latihan keterampilan ( Drill method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.
9. Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
10. Metode mengajar sesama teman ( Peer teaching method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri
11. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method )
Metode ini adalah suatu metode mengajar yang mana siswanya diberi soal-soal, lalu diminta pemecahannya.
12. Metode perancangan ( projeck method )
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Metode Bagian ( Teileren method )
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
14. Metode Global (Ganze method )
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.
15. Metode Discovery
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak digunakan di sekolah-sekolah yang sudah maju adalah metode discovery, hal itu disebabkan karena metode discovery ini: (a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, (c) Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode penemuan ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probela yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan bermasyarakat.)

Dengan begitu banyak metode pembelajaran, maka kita memiliki peluang/jalan untuk lebih meningkatkan hasil belajar. Karena ditangan Gurulah masa depan bangsa ini dipertaruhkan. Menciptakan dan mendidik generasi penerus bangsa adalah tugas bersama. Bukan hanya guru tapi semua elemen masyarakat baik itu orangtua, tokoh agama, alim ulama, maupun petinggi negara.


Penulis: Dedeh Suhaedah, S.Pd