Friday 20 February 2015

Durian lagi dan lagi.

Hari sabtu ceria nampaknya terjadi hari Sabtu 21 februari 2015. Soalnya hari ini guru SDN 2 Margacinta disuguhkan hidangan buah yang sangat menggugah selera, yakni buah durian atau sering disebut kadu oleh orang sunda.

Kembali bapak Ahdi, S.Pd memberikan para staf buah durian. walaupun tidak sedikit yang rasanya dingin, namun para guru menikmati uru sangat menikmati durian ini.
Durian Bapak Ahdi memng dikenal dengan rasanya yang mantap. Faktanya para guru dan masyarakat lainnya ketagian untuk menikmatinya. namun ini adalah durian terakhir dari kebun Bapak Ahdi, S.Pd.
ieu kadu terahir, kusabab diunduh sadaya ku abdi"tutur Ahdi, S.Pd".




Wednesday 18 February 2015



Guru dan Pengadministrasian tidak dapat dilepaskan.mungkin itu yang sering terlintas dalam pikiran kita. Tapi jangan menjadikan beban, tapi jadikanlah tugas kita itu kewajiban.
Agenda mengajar harian adalah salah satu dari  banyak Administrasi kelas yang harus dilengkapi. Namum terkadang keberadaannya terlupakan. Bahkan agenda mengajar harian ini sering kali tidak diisi. Hal ini yang sangat disayangkan jika memang terjadi di sekolah kami “tutur Ahdi, S.Pd (Kepala Sekolah SDN 2 Margacinta)”.
Menyikapi hal tersebut Ahdi, S.Pd tidak bosan-bosannya mengingatkan para dewan guru tentang Agenda mengajar harian dan Administrasi Kelas lainnya. Karena Administrasi Kelas ini sifatnya wajib dikerjakan, jika tidak dikerjakan maka guru tersebut akan mendapat peringatan. Bahkan Kepala Sekolahpun akan ditegur oleh Pengawas jika memang benar ada guru yang tidak mengerjakan segala macam administrasi yang dibebankan kepadanya.
lebih daripada itu administrasi kelas ini menjadi poin penting dalam pengakreditasian. Karena pembelajaran tidak akan berjalan jika perangkat Administrasinya tidak ada/dikerjakan. Seperti halnya contoh, jika kita hendak membangun rumah tetapi kita tidak mempersiapkan segala jenis kebutuhannya, maka sampai kapan pun rumah tersebut tidak akan pernah berdiri. Walaupun rumah itu hanya sebuah gubuk sederhana.
Apalagi sebagai guru kiata akan menddik calon pengganti, penerus dan pemimpin Negara kita kedepannya. Maka perlu dipersiapankan segala sesuatunya yang menunjang pembelajarannya. Karena system pembelajaran yang baik akan menentukan hasil dari pembelajaran itu sendiri. Ketika guru menghimbau anak untuk disiplin, tetapi jika diri kita sendiri belum mendisiplinkan diri apa jadinya. Apakah kita tidak malu pada anak didik kita sendiri.
Terlebih lagi pendidikan Dasar adalah pendidikan yang sangat menentukan masa depan peserta didik. Sebab dari pendidikan dasarlah karakter, bakat, minat dan yang lainnya terbentuk. Jika pengajarannya baik, maka akan menghasilkan peserta didik yang baik pula.
Guru itu digugu (dipatuhi perintahnya ) dan ditiru (perbuatannya). Patuhi perintah yang baik dan membangun, tiru perbuatanya yang baik dan  tinggalkan keejelekannya.

Tuesday 17 February 2015

Sudah bukan rahasia lagi jika negeri kita tercinta Indonesia disebut Negara yang kaya. Terbukti bahwa Indonesia memiliki banyak keragaman, mulai dari bahasa daerah, makanan, warna kulit, adat istiadat bahkan kesenian tradisionalnya.

Makanan dengan berbagai macam rasa itu pasti, adat istiadat yang unik itu pasti dan tidak ketinggalan juga keseniannya. Setiap daerah pasti memilikinya. seperi halnya di Jawa Barat, banyak sekali keseniannya seperti jaipong, Kesenian Badud, angklung, calung, tari-tarian dan masih banyak yang lainnya. Namun karena perkembangan/modernisasi yang sangat pesat yang bahkan sudah samapi ke pelosok desa baik itu dari alat komunikasi, hiburan dan yang lainnya membuat kesenian-kesenian tradisional ini sudah cukup jarang ditemui.

Menyadari hal tersebut SDN 2 Margacinta menambahkan ekstrakulikuler yaitu seni tari dan diantaranya adalah seni tari keindaMerak. Telah kita ketahui bahwa Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri. (http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Merak).

Kegiatan Ekstrakulikuler ini dilaksanakan setiap Hari Selasa, dengan pelatihnya adalah Ibu Ati SUmiati, S.Pd.I dan dengan didampingi para penari dari SDN 2 Margacinta yang sudah senior atau sudah mampu menguasai Tari merak itu sendiri.
Dengan diadaknnya ektrakulikuler ini pihak sekolah berharap para siswa menyadari dan kemudian mencintai Negeri sendiri dengan sejuta keindahan dan kekayaannya.

dibawah ini bebepa foto berlangsung Ekstrakulikuler Seni tari
Foto diambil Hari Selasa 17 Februari 2015








Banyaknya kejadian penjual makanan yang bahannya dicampur dengan zat-zat berbahaya, Kepala Sekolah menghimbau kepada para pedagang agar menyediakan makanan yang sehat dan baik untuk anak-anak.
Karena tidak dapat dihindari sekarang ini banyak pedagang yang mengambil jalan pintas  demi merauk keuntungan besar dengan modal yang sangat kecil. Misalnya mencampur makanan deng Borak, Pormalin, dan lain sebagainya. Bahkan di daerah seperti Kabupaten Ciamis terungkap beberapa merk saus menggunakan bahan pewarna. Hal ini dilakukan agar saus terlihat lebih bagus.
Menindak lanjuti kejadian seperti itu Kepala Sekolah SDN 2 Margacinta (Ahdi, S.Pd) menghimbau kepada para pedagang yang berdagang dilingkungan sekolah menjaga kualitas dan kesehatan dagangannya. Jangan sampai makanan yang dibeli para siswa mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan siswa. “tutur Ahdi, S,Pd.”. lebih dari itu Ahdi, S.Pd menekankan kepada para pedagang untuk menjaga kebersihan dilingkungan sekolah.
Makanan yang sehat sangat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Maka daripada itu menjadi sangat penting kebersihan dan kualitas makanan tersebut.




Kembali Siswa SDN 2 Margacinta menjadi perwakilan Kecamatan Cijulang untuk bertanding di ajang OOSN Kabupaten Pangandaran 2015.
Yakni :
Rofiq raihan Bisyri (V) dalam Olahraga Sepak Takraw.
Firman Herdiansyah (V) dalam Olahraga Atletik.
Agus Rahman Mutaqin (III) dalam bidang catur.

Pada seleksi awal SDN 2 Margacinta mengirimkan 7 perwakilan yakni dalam 4 siswa Atletik (Putra  dan Putri), 2 siswa Sepak takwaw, dan 1 Siswa dalam bidang catur. Namun hanya 3 siswa saja yang terpilih dari semua cabang olahraga yang diikuti. Menurut Nunung Kartini, S.Pd selaku guru PJOK di SDN 2 Margacinta bahwa sebenarnya ada 5 siswa SDN 2 Margacinta yang lolos sebagai perwakilan Kecamatan Cijulang. Namun 2 orang siswa terpaksa tidak dapat diikut sertakan. 1 siswa pada Atletik (putri) yakni Fatimah (IV) tidak dapat ikut dikarenakan tidak lolos dalam seleksi tahap kedua yang dilaksanakan hari Selasa 17 Februari 2015. dan 1 orang siswa dalam olahraga Sepak takraw yakni AHmad Deri (V)tidak dapat ikut dikarenakan postur tubuhnya yang terlalu kecil.

Namun kami bangga banyak siswa-siswi dari SDN 2 Margacinta dapat menjadi perwakilan Kecamatan Cijulang ke ajang OOSN Kabupaten Pangandaran 2015 "tutur Ahdi, S.Pd (Kepala Sekolah SDN 2 Margacinta)".


Kendaran bermotor  memang sudah menjadi kebutuhan manusia. Kendaraan bermotor ini orang bisa kemana saja dengan waktu yang relative cepat.  Namun apa jadinya jika anak dibawah umur dibiarkan secara bebas oleh orang tuanya menggunakan kendaraan bermotor, padahal mereka juga belum pantas mendapat untuk mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM).
Lebih dari itu dalam perkembangannya kendaraan bermotor sering dijadikan adu gengsi dan ajang balapan liar. Hal itulah yang ditakutkan semua pihak baik orang tua, guru, sekolah dan pemerintah. Bukan hanya dikota besar saja, namun kini sudah merambah ke pelosok-pelosok pedesaan. Bahkan terjadi di SDN 2 Margacinta. Sebenarnya pihak sekolah sudah melarang tentang pemakaian kendaraan bermotor ke sekolah. Hal ini dilakukan karena sangat bagi anak, apalagi mereka belum cukup umur untuk menggunakan kendaraan bermotor ini.
Namun pelarangan ini ada yang pro  dan kontra baik itu dari siswa dan orang tua siswa. Hal tersebut bukan tanpa sebab, karena banyak tempat tinggal siswa  SDN 2 Margacinta jaraknya sangat dari sekolah dengan kontur jalan menanjak dan berbukit.
Pihak sekolah menyadari hal tersebut, namun lebih daripada itu melihat kondisi jalan yang hampir sebagian besar rusak maka resiko dalam berkendara sangat besar. Dikarenakan banyak material batu yang mengelupas dan berserakan. Terlebih lagi bila musim hujan tiba, maka jalan akan licin dan menjadi sangat berbahaya. Apalagi banyak siswa yang sering memacu kuda besinya sembarangan.
Pada akhirnya pihak sekolahlah yang menjadi bingung bagaimana langkah yang harus diambil perihal siswa yang membawa kendaraan bermotor ke sekolah.
Silahkan jika memang siswa ingin membawa kendaraan, tetapi pihak sekolah tidak bertanggung jawab jika terjadi sesuatu. Karena itu diluar jangkauan sekolah, karena memang seharusnya mereka tidak diperkenankan membawa kendaraan bermotor ke sekolah “Tutur Ahdi, S.Pd (Kepala Sekolah)”.
Lebih dari itu Ahdi, S.Pd menghimbau agar anak-anak membawa kendaraannya secara tertib dan langsung pulang ke rumah jika KBM telah selesai.





Sunday 15 February 2015



Belum terealisasinya pembangunan Mushola di SDN 2 Margacinta, membuat pihak sekolah berikir keras. Bagaimana supaya para siswa dapat melaksanakan kegiatan keagamaan seperti biasa. Hingga pada akhirnya pihak sekolah menyulap ruangan perpustakaan menjadi mushola dadakan. hal ini dilakukan supaya siswa dapat melaksanakan Shalat dan kegiatan lainnya disini.

Sebenarnya terdapat sebuas mushola dekat dengan sekolah. Namun dikarenakan di masjid tersebut agak kesulitan dengan masalah air, maka sekolah memutuskan lebih baik melaksanakan shalat di ruangan perpustakaan . ruangan perpustakaan cukup besar untuk menampung para siswa “Tutur Ahdi (Keala Sekolah)”.

Lebih dari itu Andi Sukmayadi (23) menuturkan selain memanfaatkan ruangan perpustakaan ini, kegiatan siswa lebih dapat diawasi. Karena biasanya siswa suka berbuat usil walaupun itu sedang shalat. Jadi anak-anak bisa diawasi dan diberikan arahan langsung tentang bagaimana sikap ketika berada di masjid/tempat ibadah.