Wednesday 28 September 2016




1)       Tanda ikut serta kegiatan atau TISKA menyatakan penghargaan Gerakan Pramuka kepada seorang Pramuka yang telah Unggul baik dalam suatu kegiatan kepramukaan atau telah memenuhi kriteria dan persyaratan dalam mengikuti sebuah kegiatan.
2)       TISKA LT 3 merupakan tanda penghargaan yang diberikan kepada seluruh peserta peserta kegiatan LT 3 Kwarcab Pangandaran  yang telah berperan aktif mengikuti kegiatan.
3)       TISKA LT 3 Kwarcab Pangandaran  berupa Pin Resin dengan Ukuran 2.5 Cm x 4 Cm.
4)     TIKSA dipakai di atas saku kanan baju seragam putera, dan di dada sebelah kanan di atas lipatan hias atau setinggi ketiak baju seragam Pramuka puteri.

Pada logo Lomba Tingakat III Kabupaten Pangandaran terdapat 10 (Sepuluh) unsur gambar yang mempunyai makna yang sangat penting, mengandung maksud dan tujuan, identitas serta cita-cita yang ingin dicapai dalam Kegiatan Lomba. Berikut penjelasan logo secara lengkapnya :
A.    Arti Logo Lomba Tingkat 3 Kwarcab Pangandaran
1.  Perisai
Perisai dengan warna dasar biru melambangkan kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan yang merupakan keinginan atau tujuan utama masyarakat Pangandaran.
1.        Putra Putri
Putra (Pa) dan Putri (Pi) melambangkan Satuan Terpisah dalam Kegiatan.
2.        Tunas Kelapa & Pohon Nyiur
Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soenaryo Admodipuro, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972. 
Bentuk dan Arti Kiasan
Lambang Gerakan Pramuka adalah Tunas Kelapa, yang makna terdapat Arti Kiasan tersendiri : Yakni,
• Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
• Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.
• Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.
• Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
• Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
• Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.
• Tiga pohon nyiur melambangkan Try Satya.
3.        Lomba Tingkat III
Lomba Tingkat III adalah Lomba Tingkat (LT) yang diselenggarakan di Tingkat Kwartir Cabang dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Ranting yang ada di Kwartir Cabang Pangandaran sebagai lanjutan dari hasil Lomba Tingkat II dengan Predikat Regu Unggul Terbaik di kwartir rantingnya.
Tulisan : “Lomba Tingkat III” berwarna putih melambangkan kegiatan lomba dilaksanakan secara jujur dan adil.
4.         Kwarcab Pangandaran 2016
Kwarcab Pangandaran merupakan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka yang baru berdiri sebagai Kwartir Cabang Ke-27 di Jawa Barat yang merupakan kwarcab bentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) dari Kabupaten Ciamis . Surat Keputusan (SK) Pembentukan Kwartir Cabang Pangandaran, tertanggal:……………………Nomor:…………………………………….
Adapun Tahun 2016 adalah waktu dilaksanakannya kegiatan Lomba Tingkat III dimaksud.
5.        Tenda
Tenda adalah tempat pelindung yang terdiri dari lembaran kain atau bahan lainnya menutupi yang melekat pada kerangka tiang atau menempel pada tali pendukung. Beberapa tenda tidak perlu berdiri diatas tanah karena ada beberapa model tenda yang menggantung di pohon.
Jumlah gambar tenda sebanyak 1 (satu) buah mengandung maksud bahwa kegiatan Lomba Tingkat III Kwarcab Pangandaran adalah yang pertama kali.
6.        Gelombang
Gelombang berjumlah 10 (sepuluh) dan merupakan perpaduan antara gelombang air laut dan akar tunas kelapa dan pohon kelapa yang berjumlah 3 (tiga) pohon melambangkan sumber daya alam berupa laut yang luas dan merupakan potensi unggulan di Kabupaten Pangandaran. Jumlah 3 (tiga) merupakan jenjang/tingkatan Lomba Tingkat yang digelar serta Try Satya sebagai Sumpah Janji dan Dhasa Darma sebagai Kode Kehormatan. Perpaduan gelombang antara laut dan akar adalah symbol kekuatan dan persatuan di kalangan dunia Pramuka.
7.        Ring Kacu Bunga Raflesia Berkelopak Tujuh
Bunga berkelopak 7 (tujuh) berwarna merah melambangkan keabadian dan keadilan yang merata berdasarkan Pancasila sebagai cita-cita bersama. Angka tujuh merupakan tahun deklasrai yakni tahun 2007. Bunga Raflesia Arnoldi merupakan symbol dari Kabupaten Pangandaran.
8.        Perahu Layar
Perahu layar melambangkan mata pencaharian sebagaian masyarakat Kabupaten Pangandaran yang tanggung diterjang gelombang, dengan harapan Pramuka Pangandaran akan Menjadi Pramuka yang Tangguh.
Gambar Perahu Layar merupakan animasi kaligrafi Huruf Arab yang bertuliskan: Allah, adalah panutan seru sekalian alam. Semula logo tersebut diciptakan dan digunakan oleh almarhum Rahmat M.Sas Karana (sastrawan Sunda) asli orang Cijulang Kabupaten Pangandaran pada perusahaan penerbitannya di Bandung bernama Penerbit Rahmat Cijulang.
9.        Bendera “Kuning”
Lambang bendera regu kuning yang berkibar dikandung maksud cita-cita dan harapan masa depan para Penggalang untuk terus maju di Pramuka melalui tahapan menjadi Penegak sebelum menjadi Pandega dan Pramuka Dewasa.