Kesenian badud kuno merupakan salah satu tradisi budaya masyarakat
Dusun Margajaya Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten
Pangandaran.sebagai seni ritual dan budaya kolot, kini dijadikan
kesenian khas Kabupaten Pangandaran. dalam perjalanan sejarah masyarakat
setempat, kesenian badud merupakan budaya “ngusir” hama tanaman padi
huma yang diciptakan oleh Aki Ardasim dan Aki Ijot pada tahun 1880 di
Dusun Margajaya.
“Selain mengusir hama, badud merupakan kesenian yang sakral sebagai
ritual puji syukur terhadap limpahan nikmat yang telah dirasakan oleh
masyarakat, dan mempunyai makna filosofi yang tinggi dalam
pertunjukannya. Kesenian ini mempertunjukan teatrikal adegan masyarakat
yang sedang bertani juga mempertunjukan adegan pengusiran kepada
binatang yang kerap mengganggu tanaman padi dibarengi dengan suara
tabuhan dogdog dan angklung. Yang dahulunya di adakan pagelaran seni
pada saat musim penebangan pohon atau menanam benih pada satu lobang
dengan iringan bacaan mantra dan doa agar di berikan kelancaran.
Demi meregenerasi Kesenian Badud ini, Kepala Dusun Margajaya "Adwidi" sengaja mengjarkannya kepada para siswa SDN 2 Margacinta. Dengan harapan para siswa ini dapat meneruskan kesenian buhun dan asli Kesenian Pangandaran ini.
Diakui Kadus Adwidi bahwa para siswa ini sangat cepat menyerap pelajaran yang diberikan oleh para pelatih. terbukti kurang lebih dalam waktu 4 hari paa siswa ini mampu memainkan alat Musik Dog-dog "pengiring kesenian Badud".
Dan hasil latihan tersebut ditontonkan didepan ratusan Warga Desa Margacinta khususnya Dusun Pangncraan, Margajaya dan Cidawung yang datang ke Kampung Badud. Pada acara tersebut juga menjadi acara perpisahan para Mahasiswa UNPAD (Universitas Padjajaran) yang hampir 1 Bulan mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selain itu hadir pula peliput dari TVRI Jawa Barat yang hendak meliput tentang kesenian Asli Kabupaten Pangandaran Ini.
0 komentar:
Post a Comment