Lebaran, Tradisi beberesih sisi jalan

Hari raya Idul fitri yang tinggal menghitung hari, disambut dengan penuh semangat bagi mereka yang telah berpuasa selama satu bulan penuh.

Segala Pernak-pernik untuk lebaran mulai disiapkan. Mulai baju baru, sarung baru, sampai dengan makanan khas lebaran seperti ketupan dan lain sebagainya.

Tidak lupa pula para Warga memebersihkan lingkungan sekitar mereka. Kegiatan "beberesih" memang menjadi agenda tahunan apalagi mendekati hari-hari besar keagamaan seperti hari raya Idul fitri, Idul Adha dan hari besar lainnya.

Kegiatan ini sebagai simbol bahwa sahnya bukan hanya badan, hati dan juga pakaian saja yang harus bersih dari segala dosa, namun menjaga lingkungan agar tetap terwat juga menjadi kewajiban kita para khalifah dimuka bumi.

Dengan semakin berkembangnya zaman, kini tidak perlu susah payah untuk membersihkan jalan dan dengan waktu lama. Kini cukup beberapa orang saja yang melakukannya, tentunya dengan bantuan alat pemotong rumput yang sudah modern.

Akan tetapi ada kebiasaan yang hilang sebab adanya alat-alat modern seperti sekarang. yakni rasa kebersamaan para warga. Dahulu para warga bersama-sama membersihkan lingkungan terutama dipinggiran jalan. Dalam kegiatan "beberesih" itu meraka saling "sempal guyun" atau bercanda satu sama lain. Namun karena kini hanya dilakukan oleh beberapa orang saja, kebiasaan ini sudah mulai pudar.

Zaman Boleh modern, tapi rasa kebersamaan harus tetap terjalin demi keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa.