Ketika sedang diadakan latihan
Dog-dog ( alat musik pengiring kesenian Badud ) yang dimainkan oleh siswa-siswi
SDN 2 Margacinta, Drs. Cucu Gumilar dan H. Edi Supriadi kedatangan tamu dari
kota.
Beliau adalah putera asli daerah
Margacinta yang kini berdomisili di Tanggerang. Beliau hanya pulang dalam satu
tahun hanya sekali yakni pada hari raya idul fitri saja. Beliau mendengar
berita bahwa kesenian badud telah kembali eksis. Saya lihat kesenian badud ada
di Televisi. Jadi ketika saya pulang saya meluangkan waktu untuk melihatnya.
Beliau terkesan melihat
siswa-siswi yang masih kecil dan duduk di Sekolah Dasar mau mempelajari
kesenian buhun. “Zaman ayeuna mah budak
teh resepeun keneh ngulik gitar tibatan ngulik kasenian buhun” tuturnya.
“Regenerasi itu dibutuhkan supaya kesenian badud ini terus ada. Kalau
bukan mereka yang masih muda yang meneruskan, lalu siapa lagi? “ Tambahnya.
0 komentar:
Post a Comment