Sunday, 19 July 2015



Ketika sedang diadakan latihan Dog-dog ( alat musik pengiring kesenian Badud ) yang dimainkan oleh siswa-siswi SDN 2 Margacinta, Drs. Cucu Gumilar dan H. Edi Supriadi kedatangan tamu dari kota.

Beliau adalah putera asli daerah Margacinta yang kini berdomisili di Tanggerang. Beliau hanya pulang dalam satu tahun hanya sekali yakni pada hari raya idul fitri saja. Beliau mendengar berita bahwa kesenian badud telah kembali eksis. Saya lihat kesenian badud ada di Televisi. Jadi ketika saya pulang saya meluangkan waktu untuk melihatnya.

Beliau terkesan melihat siswa-siswi yang masih kecil dan duduk di Sekolah Dasar mau mempelajari kesenian buhun. “Zaman ayeuna mah budak teh resepeun keneh ngulik gitar tibatan ngulik kasenian buhun” tuturnya. 

“Regenerasi itu dibutuhkan supaya kesenian badud ini terus ada. Kalau bukan mereka yang masih muda yang meneruskan, lalu siapa lagi? “ Tambahnya. 

0 komentar:

Post a Comment