Saturday 28 March 2015



Tepatnya hari Jum’at 20 Maret 2015 guru beserta para staf SDN 2 Margacinta pergi ke Kota Banjar. Bukan untuk pinik atau rekresiasi, namun untuk menjennguk salah satu siswi SDN 2 Margacinta yang sedang sakit.
Malia Putri Alicia putera dari Bapak Mahja sudah hampir 3 minggu tidak dapat sekolah karena keadaannya yang sedanng sakit. Awalnya siswi Kelas 3 ini hanya di Rawat di Puskesmas, kemudian pindah ke klinik.  Namun karena kondisinya yang belum pula menunjukan perkembangan, maka pihak kinik merujuk malia untuk berobat ke Rumah Sakit Banjar untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Menurut Mahja “Orangtua Malia” Malia itu sakit Typus. Hal tersebut diakibatkan karena penyakit maag nya yang sudah dikatakan kronis. Bahkan menurut kabar saat buang hajat saja sudah mengeluarkan darah. Terlebih Kandungan Hemoglobin (Hb) sempat hanya sampai 5. Diketahui bahwa orang sehat biasanya memilkiHb 12.
Menindak lanjuti, kemudian dokter menyarankan agar Malia ditranspusi darah. Benar saja, menurut Mahja, Malia menghabiskan 5 labu darah untuk meningkatkan kandungan Hemoglobnnya (Hb). Saya sedikit terkejut saat melihat seluruh badan anak saya yang sangat pucat “tutur Mahja”.
 Mahja menerangkan pula bahwa Malia susah untuk makan. Untuk makan saja  susah “ujarnya”. Malia enggan makan karena mungkin makannya tidak disukai. Jelas saja waktu masih balita, Malia dibesarkan di Malaysia ketika oraang tuanya menjadi TKI. Jadi wajar saja jika kondisi lambungnya tidak menerima makanan yang ada di Indonesia, terutama makanan sederhana yang ada dikampung.
Terlebih lagi malia bila disekolah Malia lebih sering memakan makanan yang berpengawet seperti mie rebus dan lainnya.
Ahdi, S.Pd.,M.pd menuturkan bahwa Malia jangan diberi beban pikiran, terutama tentang bersekolah. Nya teu kenging waka mikiran sakola, sing damang heula we “tutur Ahdi”.

0 komentar:

Post a Comment